Posted on

Mengenal ilmu permata atau batu mulia

Mendengar tentang ilmu permata/batu mulia atau istilah kerennya Gemology mungkin masih asing ditelinga kita, khususnya orang Indonesia. Dari jumlah penduduk 257.912.349 (data BPS tahun 2016), yang mengetahui dan mengenal ilmu ini kurang lebih dari 1%. angka 1% ini menurut versi saya, jadi bisa saja setuju atau tidak. Saya hanya punya pengalaman bercerita tentang ilmu ini, hampir semua orang yang saya temani berkata adakah ilmu tentang permata?…hehe he. mari kita mengenal Gemology !!

Munculnya ilmu gemologi

Gemologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gemstone/permata dan penyusunnya serta segala aspek yang digunakan untuk melakukan identifikasi gemstone tersebut. selama lebih dari 2000 tahun yang lalu, keindahan dan keunikan gemstone menjadi teka teki para filsuf dan saintis sehingga berbagai penelitian telah dilakukan. Salah satu buku yang pertama tentang gemstone yang ditulis oleh Thomas Nichos tahun 1652 dalam versi bahasa inggris. Walaupun nanti pada pertengahan  abad ke 19, Gemologi sudah masuk dalam cabang ilmu Mineralogi.

Perkembangan ilmu gemologi.

Sekarang, ilmu gemologi telah menjadi bagian yang penting bagi kehidupan dalam dunia investasi perhiasan termasuk Diamond (berlian) dan Colored Gemstone (Ruby, Sapphire, Emerald, dll) khusunya dalam mengidentifikasi keaslian/ke-natural-an atau sintetik sebuah gemstone. Sejak tahun 1873, French Marc Gaudin telah melakukan percobaan untuk membuat sintetik ruby dengan mencampurkan potassium aluminium sulphate dan photassium chromate,  yang sekarang lebih dikenal dengan synthetic flux Ruby. pada tahun 1877, sintetik ruby telah dijual secara komersial. Walaupun untuk melakukan pertumbuhan kristal syntetic ruby memerlukan biaya yang mahal, namun sukses dipasar gemstone, karena beredar sebagai natural ruby yang tidak memiliki treatmen. selanjutnya penemuan terbaru jenis gemstone yaitu green demantoid garnet (sekarang termasuk jenis gemstone yang unik dan langka, harganya pun relatif mahal)

Pada tahun 1885, muncul Geneva ruby di pasar gemstone membuat para pelaku pasar bimbang dan bingung. Walaupun diidentifikasi sebagai sintetik ruby karena ditemukan gelembung udara didalamnya, namun berbeda dengan sintetik ruby fluk sebelumnya yang dibuat  French Marc Gaudin. Selanjutnya Geneva ruby diidentifikasi sebagai “reconstructed” rubies yang dibuat dengan menggunakan proses peleburan kembali pada ruby powder.

Sementara itu, di Afrika Selatan, Cecil Rhodes dan Barney Barnato telah menyetujui untuk menggabungkan sahamnya kepada De Beers Concolidated mines Ltd (salah satu tambang berlian terbesar di Afrika Selatan) pada tahun 1888. Nama tersebut diambil dari the De Beers brothers’farm yang telah menjadi lokasi terkenal ‘Big Hole’ of Kimberley. Pada tahun itu juga Frenzh chemists Hautefeuille dan Parrey berhasil membuat synthetic emerald dengan menggunakan metode flux.

Perkembangan dan penyebaran sintetik gemstone mulai dilakukan pada tahun 1891 oleh French scientist Vernueil. 100 tahun kemudian, Vernueil telah memproduksi besar-besaran synthetic corundum. Dalam setahun bisa memproduksi lebih dari 1000 juta carats. wooow makanya jangan heran walaupun sudah 20 tahun peninggalan neneknya belum tentu itu natural heu heu heu…

Selanjutnya penemuan Pink Kunzite yang merupakan jenis kelompok spodumen pada tahun1902, tiga tahun kemudian 3106 carat Cullinan diamond yang ditemukan di Premier mine dekat Pretoria di Afrika Selatan. Sebagai bahan perbandingan diamond terbesar kedua ditemukan pada bulan tahun 2015 di Botswana, Kanada sebesar 1,109 carats yang dinilai sebesar $61 juta -$70 juta1. wooow bisa bayar sebagian utang negara nih. Pada tahun yang sama, tahun 1902, di Inggris, Dr. Herbert Smith menemukan refractometer pertama (Gambar 1.1), alat ini berfungsi untuk mengukur refractive index (indeks bias) dari gemstone dan pada tahun 1907 telah dibuat brass version (terbuat dari bahan kuningan). Pada tahun 1910, pertama kali sintetik ruby muncul di pasar yang diproduksi dengan menggunakan metode verneuil. Walaupun sudah ada alat yang dibuat untuk mengindetifikasi indeks bias gemstone, namun alat ini belum bisa mengidentifikasi sintetik ruby sebagai sintetik gemstone. kenapa bisa ???? lihat cara membedakan synthetic ruby dan narutal ruby

refractometer

cara mudah mengukur cincin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *